Kamis, 15 Januari 2015

Ketulusan Seorang Sahabat



Kawan, aku selalu ingin melihat kalian bahagia, kalian tersenyum, kalian tertawa. Itu bukan sebuah kemunafikan, tapi ini adalah benar-benar tulus dari hati. Mungkin kalian berfikir di jaman modern seperti saat ini, sedikit rasanya orang yang benar-benar tulus, kecuali kebanyakan orang yang berfikir pragmatis. Tapi ketahuilah bahwa ketulusan seorang sahabat dan saudara itu masih ada.
Kalian mungkin sering melihat di televisi beberapa persahabatan terpecah belah, bahkan  keluarga. Tapi yakinlah bila kalian masih berprinsip berdasarkan agama dan keyakinan pasti kalian mendapatkan kata TULUS dan IKHLAS itulah kunci yang harus dipegang dalam sebuah hubungan persahabatan atau saudara.
Tidak ada kata persaingan dalam sebuah hubungan persahabatan dan persaudaraan kecuali dalam kebaikan, yang ada hanyalah sebuah kata ketulusan. Aku selalu berusaha melakukan semampuku untuk para sahabatku, walaupun itu hanya mendengarkan ceritamu. Disaat kalian butuh didengarkan, aku ingin ada dibarisan paling depan untuk mendengarkan ceritamu. Yang kuperlukan hanyalah keterbukaanmu dalam bercerita, tidak ada sekecil apapun yang kamu sembunyikan sehingga aku tidak akan salah dalam menilaimu.
Ya, aku memang bukanlah seseorang motivator bahkan inspirator yang akan memberikan kamu solusi tapi setidaknya aku akan selalu mencoba menjadi pendengar baik untuk kalian sahabat. Mendengar cerita senang, sedih, haru bahkan menegangkan, itu semua membuat kita terasa dekat. Namun, setelah aku mendengar kalian, aku tidak menjamin akan memberi solusi yang baik, atau mungkin aku hanya akan terdiam. Tapi ada satu hal yang ingin aku selalu katakan.
Kawan, ingatlah ada Sang Maha Pengatur, Dia yang memberi hidayah semua orang. Yakinlah, dan jangan hanya bercerita denganku saja, tapi dengan-Nya juga. Temui Dia selalu di dalam shalatmu, ceritalah pada-Nya, dan mintalah solusi serta hidayah dari-Nya. Bukan mencoba menasehati atau menggurui, tapi aku hanya ingin menjadi sahabat yang membuat kalian selalu ingat dengan-Nya ketika melihatku. Aku hanyalah hamba ciptaan-Nya yang memiliki keterbatasan dan ketidakmampuan tanpa seizin-Nya. Tapi aku berdo’a semoga aku bisa menjadi seorang sahabat yang berguna bagi kalian, sahabat yang siap untuk mendengarkan kalian dan siap untuk membantu kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar